Latest News

Featured

Gallery

Technology

Video

Games

Recent Posts

Wednesday, February 10, 2021

PANCASILA YANG DITENTANG KAUM EKSTRIMISME AGAMA.

 

*PANCASILA YANG DITENTANG*
*KAUM EKSTRIMISME AGAMA.*

*Dalam buku "Book Art Of Humanism Religius Iran",* tokoh negara Iran -Ali Khamenei (Ali Hossaini Khamenei)- yang pernah menjabat presiden iran dua periode 1981-1989 dan menjabat sebagai pemimpin tertinggi Republik Islam Iran menggantikan Ayatullah Khomeini sejak tahun 1989, bercerita tentang sebuah pengalaman beliau ketika berada dalam tahanan rezim Syah Pahlevi ketika masa perjuangan revolusi iran.

Ali Khamenei dipenjarakan dalam satu sel bersama seorang komunis dari partai Ba'ats (atau sekarang disebut sosialis loyalis). Ali Khamenei datang mendekati tahanan tersebut lalu mengucapkan salam, tapi tahanan tersebut enggan berbicara pada Ali Khamenei dan tidak membalas salamnya.

Tanpa menghiraukan sikap acuh tak acuh dari lawan bicaranya, Ali Khamenei bertanya : "Apa anda seorang komunis dari partai revolusi Ba'ats ??". Orang tersebut tetap diam. Mengetahui bahwa lawan bicaranya adalah seorang anggota partai Ba'ats yang berhaluan sosialis-komunis, Ali Khamenei mengungkapkan sebuah pertanyaan lagi : "Apakah anda mengenal Soekarno -bapak revolusi kemerdekaan Indonesia-, yang memiliki falsafah Pancasila ??". Mendengar nama Soekarno yang disebut, orang tersebut akhirnya menjawab : "Ya, saya kenal dengan beliau. Ada beberapa buku beliau yang saya miliki ketika saya di Rusia, dan saya pernah bertemu beliau di Rusia".

*"Siapa Soekarno itu di mata anda ??".*
Orang tersebut pun menjawab bahwa Soekarno adalah bapak pertama yang menciptakan negara humanis sosialis, tanpa dasar agama sebagai pilar, tanpa liberalis sebagai acuan kata.
"Anda salah", ujar Ali Khamenei.

"Soekarno memang betul bapak humanis sosialis, tapi Soekarno bukanlah seorang komunis, dan negara beliau tidak berdasarkan agama, tapi berdasarkan Ketuhanan dimana semua manusia wajib bertuhan sebagai dasar kebangsaan. Tanpa dasar ketuhanan itu manusia bagaikan robot yang tidak bisa hidup dengan merdeka", lanjut Ali Khamenei.

Ali Khamenei pun meneruskan : "Saya memiliki buku Pancasila dari seorang Indonesia yang berziarah ke Iran dan belajar serta berdagang disana. Walau kami bertahun-tahun menerjemahkannya, tapi kami tetap semangat untuk menjadikan iran sebagai negara humanisme agama, dimana semua agama saling membangun negara iran tanpa ada perseteruan".

Orang tersebut diam sejenak, tanpa ia sadari ia mengeluarkan airmatanya dan berkata kepada Ali Khamenei : "Kelak kalau saya keluar dari penjara, saya akan datang kerumah anda dan meminjam buku-buku Soekarno itu, karena sangat penting jika iran dijadikan negara yang berdasarkan humanisme agama dimana semua manusia dari berbagai golongan saling membangun negara iran".

Siapakah ia yang diajak bicara oleh Ali Khamanei itu ??
Beliau adalah Abul Hasan Bani Shadr presiden pertama di iran pasca revolusi, dan beliau adalah salah seorang inisiator yang membentuk negara iran sebagai negara humanisme agama, dimana iran pasca revolusi semua agama dan tradisi menjadi satu saling bahu-membahu membangun negaranya dibawah naungan sistem politik wilayatul faqih.

Iran setelah 34 tahun pasca revolusi, belum pernah terjadi gesekan antar agama, baik agama Zoroaster, Yahudi, Nasrani, Baha'i maupun Sunni dan Syi'ah. Bahkan dalam konstitusi iran, agama-agama minoritas tersebut mendapatkan jatah gratis perwakilan di parlemen iran. Semua agama, semua golongan diberikan kesempatan dan ruang untuk sama-sama membangun negara iran yang berbasis humanisme agama.

Sebagai bangsa Indonesia yang memiliki Soekarno sebagai founding father Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan falsafah Pancasila sebagai dasar negara, kita harus berbangga. Ternyata nan jauh disana, di belahan dunia barat asia, di tanah persia (iran), ternyata tokoh-tokoh yang berperan penting dalam revolusi islam iran menjadikan Soekarno dan Pancasila sebagai salah satu inspirasi perjuangan dan konsep negara yang akan mereka bangun nantinya.

Ini fakta saktinya *Pancasila dan Indonesia yang humanis.* Namun sayangnya, di NKRI sendiri, kaum komunis-ekstrimis-agamis selalu berusaha mengganti dasar negara (Pancasila) dengan embel-embel "Syariah", atau dengan dalih "Thoghut", demokrasi ciptaan orang kafir, bla bla bla. Padahal tanpa demokrasi pancasila, boleh jadi mereka dan keluarga mereka sudah jadi mangsa ISIS.

Sunday, January 10, 2021

*Intoleransi dalam Demokrasi Kebangsaan*

*Intoleransi dalam Demokrasi Kebangsaan*
Belum lama berselang, dan hampir tak terasa, Tahun 2020 baru saja berlalu dengan beragam kisah kenangan dan seribu satu suka duka yang menyayat hati,  karena Pandemi Covid-19.


Pasalnya,  hampir setahun penuh tanpa jeda,  bahkan sampai saat ini memasuki Tahun 2021, umat manusia di berbagai belahan dunia ini,  tak terkecuali warga masyarakat bangsa Indonesia telah mengalami suatu paradoks kehidupan yang disebut sebagai  Normal Baru,  yang sebetulnya merupakan suatu tatanan kehidupan yang tidak normal.

*Betapa tidak,  atas situasi pandemi ini,  maka semua segi dan sub kultur kehidupan umat manusia mengalami goncangan* perubahan secara sosial ekonomi  dan sosial budaya dengan muatan politisasi situasi oleh para politisi oportunis,  dan  rasanya kita seperti sedang berada di planet lain,  karena semua  irama kehidupan sedang  berada dalam situasi yang  tidak normal dan tak menentu.

Meski melewati jalan *terjal di tepi jurang kehidupan  sosial ekonomi dan kesehatan yang amat mencekam karena bahaya Pandemi Covid -19*, tetapi jalan itu dilalui dengan beragam risiko, tanpa gejolak sosial politik yang berarti  dan signifikan.

Ini disebabkan karena bangsa Indonesia memiliki Empat Komitmen Kebangsaan yang  telah  menjadi semacam base line dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu,  Pancasila,  UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. (*lanjutkan artikel kreeen berikut di bawah ini ...* 💪😃👭👪👇 )
https://www.infotangsel.co.id/2021/01/intoleransi-dalam-demokrasi-kebangsaan_11.html
Meskipun demikian,  dalam praktek kehidupan berbangsa dan bernegara yang berdasarkan Falsafah Negara Pancasila  dengan menganut  Sistem Politik dan  Pemerintahan yang mengacu  kepada Nilai Demokrasi, kerap kali hal itu justru  menjadi bumerang bagi Sistem Demokrasi itu sendiri.

Dikatakan demikian,  karena demi Demokrasi, maka di dalam dirinya an sich berkembang biak secara leluasa, tidak hanya Virus Corona,  tetapi ada Varian Virus lain yang jauh lebih berbahaya yaitu Intoleransi,  Radikalisme dan Terorisme. Ketiga Virus ini adalah saudara sepupu,  yang merupakan  muatan Three In One di dalam satu Sistem Demokrasi Kebangsaan yang  sedang terjadi di Tanah Air.

Intoleransi dan Kemunduran Demokrasi
Dinamika  dan perkembangan iklim Politik dan Demokrasi  di negeri ini sangat dipengaruhi oleh berbagai hal,  terutama terkait dengan Residu Perubahan Politik Pasca Reformasi di Indonesia.

Sehubungan dengan hal itu,  maka sebagaimana yang  disinyalir oleh Burhanuddin Muhtadi (2018)  bahwa,  dalam dua dasawarsa masa reformasi ini, kehidupan berdemokrasi di Indonesia,  tampak belum sepenuhnya mengalami peningkatan kualitasnya secara signifikan.

Hal yang terjadi justru sebaliknya, dimana demokrasi mengalami kemunduran. Dan paling tidak, terdapat dua masalah yang dinilai berkontribusi pada kemunduran Demokrasi di Indonesia,  yaitu Korupsi dan Intoleransi.

Hal inilah  yang melatarbelakangi LSI (Lembaga Survey Indonesia)  melakukan Survei Nasional mengenai tren persepsi publik tentang Demokrasi, Korupsi, dan Intoleransi.

Dilaporkan  bahwa,  survei dilakukan selama 1-7 Agustus 2018 dengan melibatkan 1.520 responden Muslim dan non-Muslim. Hasil survei memperlihatkan bahwa, salah satu penyebab kemunduran demokrasi di Indonesia adalah "Kebebasan Sipil" sebagai derivasi dari Pemberlakuan Sistem  Demokrasi itu sendiri.

Terkait  dengan hal itu,  maka ukurannya adalah bahwa,  apapun latar belakang agama, sosial, dan etnik, setiap orang  mestinya mendapat peluang yang sama untuk menjadi pejabat publik atau menjalankan hak beribadah, berkeyakinan, dan berekspresi sesuai dengan Ajaran Agama  dan Kepercayaannya itu.

Lebih lanjut dijelaskannya bahwa, secara teknis,  ada enam pertanyaan yang diajukan, dimana empat pertanyaan terkait dengan Intoleransi Politik,  dan dua lainnya mengenai Intoleransi Religius dan Kultural.

Pertanyaan terkait dengan Intoleransi Politik kepada responden Muslim di antaranya adalah apakah Anda keberatan atau tidak keberatan,  jika non-Muslim menjadi Presiden, Wakil Presiden, Gubernur, Bupati atau Wali Kota. Pertanyaan yang sama juga diajukan kepada responden non-Muslim.

Sedangkan pertanyaan terkait Intoleransi Religius  misalnya soal izin mendirikan rumah ibadah bagi Muslim atau non-Muslim serta Perayaan Keagamaan di sekitar tempat tinggal Anda.

Atas hasil survei tersebut dilaporkan bahwa,  mayoritas Warga Muslim (54 persen) tidak keberatan jika orang non-Muslim mengadakan acara keagamaan di daerah sekitarnya. Tetapi sebagian besar Warga Muslim (52 persen) keberatan kalau orang non-Muslim membangun Rumah Ibadah di sekitar tempat tinggalnya.

Demikian  juga dijelaskan bahwa, 52 persen Warga Muslim juga keberatan jika orang non-Muslim menjadi Wali Kota, Bupati, atau Gubernur. Sebanyak 55 persen Warga Muslim juga keberatan jika orang non-Muslim menjadi Wakil Presiden. Penolakan makin besar ketika jabatan yang ditanyakan adalah Presiden, di mana 59 persen Warga Muslim keberatan bila non-Muslim menjadi Presiden.


Sebaliknya, dinarasikan juga bahwa,  mayoritas warga non-Muslim (84 persen) tidak keberatan jika orang Muslim mengadakan acara keagamaan di daerah sekitarnya,  70 persen tidak keberatan bila warga Muslim membangun tempat ibadah, di sekitar tempat tinggalnya, dan 78 persen tidak menolak kalau orang Muslim menjadi Wali Kota, Bupati, atau Gubernur, dan 86 persen warga non-Muslim tidak keberatan jika orang Muslim menjadi Presiden atau Wakil Presiden.

Kemudian,  Burhanuddin (ibid) menjelaskan bahwa Intoleransi Politik terhadap non-Muslim terus berlanjut dan efeknya mulai menular ke level sosial dalam  sudut pandang yang lebih luas.  Dijelaskannya pula bahwa,  sebelum ada Gerakan 212, tren Intoleransi Politik dan Intoleransi Religius  memang berada pada posisi sosial yang landai.

Sehubungan dengan itu, ditegaskannya pula bahwa,  bukan Gerakan  212 yang merupakan puncak dari radikalisme dan intoleransi,  tetapi Gerakan  212 yang justru membuka keran terhadap makin naik dan maraknya perilaku intoleransi di muka publik dalam negeri.

Meskipun demikian,  pada sisi lain ada hasil yang cukup memberi harapan. Survei ini memperlihatkan bahwa, dukungan pada peran dan orientasi Demokrasi mencapai 83 persen, atau naik dibanding tahun sebelumnya,  yang mencapai 76 persen. Demikian pula tingkat kepuasan atas jalannya Demokrasi yang mencapai  73 persen.

Survei inipun mengungkapkan bahwa, mayoritas responden setuju dengan kebebasan beragama dan berkeyakinan, yakni sebesar 90 persen,  dan hal ini relatif sama dengan tahun  sebelumnya.

Merawat Demokrasi Kebangsaan
Untuk dapat  merawat Demokrasi Kebangsaan secara lebih tepat dan terukur,  maka diperlukan Karya Kreatif dalam Demokrasi, yang  oleh Muhadjir Darwin (2021) disebut sebagai Inovasi Kebangsaan.

Dijelaskannya bahwa,  Inovasi Kebangsaan adalah upaya kolektif untuk menemukan atau memperbaharui jati diri kebangsaan dari suatu bangsa.

Ini disebabkan karena,  realitas menyajikan kenyataan  hidup  bahwa,  kita adalah bangsa yang plural,  tetapi pada tataran mikro atau akar rumput, sentimen anti-keberagaman dibiarkan bertumbuh dan berkembang secara bebas dan leluasa.

Demikian juga, kita dikenal  luas sebagai bangsa yang ramah dan lembut, tetapi juga kita punya tradisi komunal yang keras dan kuat. Kita juga sering mengagungkan toleransi dan perdamaian, tetapi  Radikalisme dan Intoleransi beragama juga tumbuh  dengan subur di Tanah Air.

Menghadapi kenyataan kehidupan kebangsaan yang demikian,  maka diperlukan Iklim Politik dan Demokrasi yang semakin memperkokoh karakter  multikultural kita, baik pada level individual maupun dalam tataran kolektif dan komunal.

Sebagai bangsa yang besar,  maka kita juga perlu memperkokoh karakter yang  lemah lembut dengan membersihkan diri dari praktek kekerasan. Kita perkokoh pula karakter  moderat dan toleran  dalam beragama dengan menjauhkan diri dari Radikalisme dan Intoleransi dengan kekerasan berbasis agama.

Jika diamati  secara cermat, maka sebenarnya kelompok Radikalis dan Intoleran di Tanah Air ini,  jumlahnya sedikit  dan tidak seberapa.

Hasil Survey Lembaga Para Meter Politik Indonesia  sebagaimana  dinarasikan   Adi  Prayitno (2021),   Direktur Eksekutif Lembaga dimaksud  menyatakan bahwa,  jumlah mereka tidak lebih  dari 9,5 persen per Februari 2020, menjadi 10, 5 persen per Desember 2020.

Tetapi tindakan provokatif yang mereka lakukan untuk mencemari Ruang Publik dan Nuansa Demokrasi Kebangsaan semakin lama  tampak kian mengusik ketenangan publik.

Sementara itu, pada saat yang bersamaan,  sebagian besar masyarakat yang moderat,  mengambil posisi sebagai silent majority cenderung mengambil posisi diam,  serta lamban  dalam mereaksi situasi yang  sedang noice dengan Ujaran Kebencian dan Hoax serta Radikalisme dan Intoleransi yang dapat bermuara kepada tindakan Terorisme.

Oleh karena itu maka,  diperlukan peranserta dari semua pihak untuk merawat Demokrasi Kebangsaan dengan membersihkan Ruang Publik dan Hatinurani Masyarakat akan adanya kontaminasi  pemikiran dan tindakan yang mengadung muatan Intoleransi dan  Radikalisme, dengan kontra-narasi melalui pendekatan Struktural dan Kultural.

Gerakan melawan Intoleransi dan Radikalisme melalui Jalur Struktural hendaknya ditempuh lewat berbagai peraturan yang disertai  dengan konsistensi penegakannya.

Oleh karena itu maka, dengan meminjam Adi Prayitno (ibid) (2021), dikatakan bahwa, kontra-narasi atas penetrasi kaum Radikalis dan Intoleran, tidak hanya diserahkan kepada Kementerian Agama, tetapi hendaknya kepada semua Instrumen Pemerintah serta semua Partai Politik sebagai pemegang otoritas infrastruktur politik kebangsaan.

Dalam pengamatan yang kasat mata, di lingkungan internal pemerintah saja, yakni, di Kementerian, Lembaga Negara, dan BUMN, Pemerintah ditengarai belum bisa membersihkan diri sepenuhnya dari orang-orang yang berafiliasi dengan kelompok Intoleran dan Radikalis.

Dalam tataran kebijakan dan kehidupan Demokrasi, upaya kontra-radikalisme dan Intoleransi sudah dilakukan oleh Pemerintah.
Akan tetapi  persoalannya,  terletak pada implementasi yang bersifat musiman.

 Dikatakan demikian,  karena biasanya upaya Kontra-radikalisme dan Intoleransi dalam kehidupan berdemokrasi,  marak dilakukan menjelang kontestasi politik.Pada hal, moderasi agama adalah  kebutuhan  berbangsa dan bernegara  dalam jangka panjang,  dan dilakukan  secara terus menerus tanpa henti sebagai  bagian dari keseharian aktivitas kehidupan.

 Sedangkan Jalur Kultural ditempu dengan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif terkait  dengan Toleransi dan Harmonisasi dalam keberagaman masyarakat yang multikultural.

Pendekatan secara kultural ini dapat diberikan kepada warga masyarakat sebagai umat beragama melalui para Tokoh Agama di Rumah Ibadah dari masing-masing agama, sehingga pada akhirnya Intoleransi dalam Demokrasi Kebangsaan dapat dikurangi secara bertahap dan perlahan,  tetapi pasti. By Goris Lewoleba

Source : https://www.kompasiana com/goris26070/5ffbac6e8ede486f250fe432/intoleransi-dalam-demokrasi-kebangsaan

INFOTANGSEL.CO.ID

https://www.infotangsel.co.id/2021/01/intoleransi-dalam-demokrasi-kebangsaan_11.html

Saturday, May 26, 2018

Jangan Terjebak, Inilah 10 Trik Dagang yang Harus Anda Ketahui

terutamasehat.blogspot.com - Tujuan utama sebagian besar perusahaan dan pengiklan adalah membuat kita menghabiskan uang hasil kerja keras kita untuk hal-hal yang sebenarnya tidak kita perlukan. Trik yang mereka gunakan seringkali begitu lihai, sehingga bahkan konsumen yang paling kritis pun sering terjebak.

Namun, bukan berarti kita tak bisa menghindar dari trik dagang para produsen tersebut. Karena pengetahuan adalah kekuatan, maka di bawah ini Anda akan menemukan sepuluh taktik yang paling sering digunakan pedagang yang harus Anda ketahui. Ini akan membantu Anda membelanjakan uang dengan cara yang lebih tepat.


1. Memberi Anda snack gratis

Kebanyakan orang akan sangat senang ketika restoran menawarkan makanan ringan gratis. Padahal, snack gratis yang Anda dapatkan biasanya mengandung banyak garam, yang akan membuat Anda memesan minuman tambahan. Demikian juga dengan roti dan makanan panggang lainnya, makanan ini akan membuat Anda semakin lapar. Ada juga bukti yang menunjukkan orang akan memberi uang tips lebih besar ketika bon mereka diselipkan permen gratis.

2. Pewarnaan makanan

Warna makanan seringkali digunakan untuk mengakali kita saat membeli produk. Buah-buahan yang berwarna-warni mencolok akan lebih banyak disukai anak-anak, padahal rasanya sama persis dengan buah yang warnanya kurang mencolok.

Karenanya, selain dari semua pewarna dan perasa buatan, produsen jus jeruk meningkatkan warna jus dengan menambahkan jus mandarin berwarna cerah dan pigmen dari kulit jeruk.

3. Manipulasi ukuran

Saat memilih minuman diantara ukuran kecil, sedang atau besar di restoran, pastikan apa yang Anda bayarkan setimpal dengan yang Anda dapatkan. Karena biasanya, perbedaan ukuran ketiganya sangat tipis (padahal perbedaan harganya cuku besar). Agar untung, Supermarket juga sering menerapkan trik yang sama dengan mengecilkan ukuran produk, sementara harga tetap.

4. Efek digit sebelah kiri

Pernahkan Anda sadar banderol harga-harga di pertokoan sering diakhiri dengan angka .999? Misal harga sepotong t-shirt ditempeli harga Rp. 199.999,-. Ini dibuat karena pelanggan cenderung secara otomatis akan mengabaikan apapun angka yang tertulis setelah titik desimal. Otak Anda akan menipu Anda dengan berpikir bahwa harga Rp.199.999,- adalah masih dikisaran Rp. 100 ribuan, padahal yang sebenarnya harga yang harus Anda bayar adalah Rp.200.000,-.

Trik lain adalah menghilangkan angka setelah titik desimal. Seporsi makanan seharga Rp.85.000,- mungkin tampak mahal, tapi jika hanya ditulis Rp. 85 K, akan membuat konsumen berasumsi angkanya tidak terlalu banyak. Ada juga restoran yang menuliskan angka setelah titik desimal dengan ukuran kecil. Sepiring Nasi goreng dihargai Rp. 19.999, tampak jadi lebih murahkan?


5. Menyembunyikan bahan tambahan tak sehat

Belakangan, sejak orang mulai memperhatikan kualitas makanan yang mereka makan, produsen makanan punya cara untuk menyembunyikan senyawa tak sehat dalam deskripsi produknya. Faktanya, gula sering disamarkan dengan terminologi lain seperti maltodextrin, fruktosa, glukosa, sirup dan sukrosa.

6. Prinsip kelangkaan

Jika Anda melihat produk dengan harga khusus yang ditawarkan untuk waktu yang terbatas, pastikan Anda memeriksa apakah masih dijual hari berikutnya saat Anda mengunjungi toko. Ini karena penjual sering menggunakan strategi semacam itu untuk memaksa Anda membuat keputusan cepat, tanpa berpikir panjang untuk mengecek apakah harga yang ditawarkan memang lebih murah atau malah sama saja dengan harga normal.

7. Format harga di menu

Restoran seringkali sengaja menghilangkan tanda Rupiah dalam menunya (hanya tertulis 55.000 padahal seharusnya Rp.55.000,-). Ini dibuat untuk memberikan kesan bahwa pelanggan sebenarnya tidak membayar makanan dengan uang sungguhan. Bahkan, ada bukti ilmiah bahwa orang menghabiskan lebih banyak  uang di restoran yang menggunakan template menu semacam itu.

8. Menggunakan iklan yang menyesatkan

Berpikirlah sebelum membeli, karena banyak dari apa yang Anda lihat dalam iklan sebenarnya adalah kebohongan! Iklan mobil sering difilmkan tanpa menggunakan mobil sungguhan, misalnya.

Demikian pula, gelembung sabun sering digunakan untuk membuat minuman terlihat lebih menyegarkan, lem digunakan sebagai pengganti susu dalam iklan sereal, dan zat yang disebut gliserin cenderung digunakan untuk membuat berbagai produk terlihat dingin, basah, dan segar.

9. Ilusi nol kalori 

Selain air, hampir tidak mungkin bahan apa pun sama sekali tidak mengandung kalori. Bahkan, hukum AS secara resmi mengizinkan apa pun yang berisi hingga 5 kalori untuk diberi label Zero Calorie (nol kalori).

Selain itu, banyak produk 'nol kalori' mengandung banyak aditif jahat untuk mengganti komponen tradisional.

10. Permainan Harga

Satu trik yang sering digunakan toko-toko agar ramai pengunjung adalah dengan membuat murah (bahkan sangat murah) satu atau dua produk unggulan. Harga yang jauh lebih rendah dari toko lain ini membuat pelanggan memborong belanjaan dan tanpa sadar juga membeli barang lain. Padahal, item lain harganya sama dengan toko lain atau bahkan lebih mahal. Pembeli tetap akan berasumsi semua harga di toko tersebut murah.

Thursday, May 24, 2018

Akibat Inflasi, Uang Rupiah Pernah Dicetak Dalam Pecahan 25 Juta

terutamasehat.blogspot.com - Saat ini, pecahan uang terbesar rupiah kita adalah sebesar Rp.100.000. Untuk ukuran nilai satuan mata uang di dunia, angka 100.000 cukup merepotkan sehingga sempat muncul wacana untuk melakukan denominasi. Dengan penyusutan angka, diharapkan masyarakat tak harus membawa terlalu banyak uang bila ingin bertransaksi dalam jumlah besar.

Tapi tahukah Anda, Indonesia ternyata dulunya pernah mengeluarkan nominal rupiah yang cukup fantastis. Pada masa revolusi fisik diawal kemerdekaan, pendistribusian uang sempat tidak merata dan tersendat akibat perang dengan tentara Belanda yang mendompleng tentara sekutu. Akibatnya, beberapa wilayah di Indonesia diberi kewenangan mencetak sendiri rupiah untuk kebutuhan bertransaksi.


Kurang kontrol dan inflasi hebat yang melanda akibat perang, membuat angka nol rupiah melambung tinggi. Hanya untuk membeli secangkir kopi, rakyat harus membawa uang segepok layaknya jutawan. Harga sekilo beras bahkan mencapai 10 juta rupiah.

Kemana-mana rakyat harus membawa bertumpuk-tumpuk uang untuk membeli barang biasa. Sampai akhirnya muncul istilah uang bantal, candaan rakyat yang menyuruh mengganti bantal mereka dengan tumpukan uang untuk tidur karena uang bertumpuk-tumpuk mirip bantal.



Mengingat betapa repotnya rakyat membawa uang, pada 7 Mei 1948 wilayah Rantau Parapat, Kabupaten Labuhan Batu, mengeluarkan uang dengan nilai nominal sangat besar, mulai dari selembar rupiah bernilai 5 juta, 10 juta, hingga 25 juta!




Bentuk uang dengan nama resmi Oeang Republik Indonesia Laboean Batoe/ ORLAB sangat sederhana. Karena tak ada percetakan uang, maka pemerintah wilayah mencetak nominal rupiah dengan mesin stensil, mesin fotokopi jaman dulu. Jadilah uang 25 juta rupiah hanya berbentuk kertas kuning dengan kualitas cetakan stensil ala kadarnya.


Agar tidak dipalsukan, uang kertas stensil ini diberi pengaman dengan membubuhkan tanda tangan A. Nasution dan cap Bupati serta bernomor seri.

Beberapa potret karya fotografer asal Belanda, RG Jonkman mengabadikan bentuk berbagai pecahan uang stensil bernominal fantastis. Bahkan, fotografer lainnya, Loomans, A.J.M. berhasil mendokumentasikan  'pabrik uang' milik Republik Indonesia yang ditemukan di sebuah pabrik karet Rubber Company Wingfoot, di Rantau Prapat, Sumatera Utara. Di sini, ribuan uang pecahan 5.000.000 rupiah ditemukan. Tidak ada mesin cetak yang digunakan, uang-uang tersebut hanya dicetak dengan mesin stensil.


Artikel menarik terkait inflasi :
Ternyata, Dalam 5 Tahun ini Nilai Gaji Anda Diam-diam Terpotong 53%
Hiperinflasi: Saat Uang Harus Disapu Dari Jalanan
Inilah 10 Krisis Moneter Terburuk Dalam Sejarah

Sumber :
http://www.gahetna.nl/collectie/afbeeldingen/fotocollectie/zoeken/q/zoekterm/roepiah
https://www.kompasiana.com/djuliantosusantio/di-indonesia-pernah-beredar-uang-kertas-bernominal-rp-25-juta_585cdd8d317a61a753e17103
https://twitter.com/potretlawas/status/999495010692222976

Wednesday, May 23, 2018

Jangan Pernah Simpan Ponsel Anda di Tempat-tempat Ini

terutamasehat.blogspot.com - Hari ini, praktis hampir tak ada orang yang keluar rumah tanpa membawa ponselnya. Meski begitu, penelitian membuktikan ada banyak tempat yang tak boleh Anda gunakan untuk menyimpan ponsel dalam jangka waktu lama. Alasannya, bila Anda nekat menyimpan ponsel di tempat-tempat tersebut, kalau tidak ponsel Anda yang rusak, maka kesehatan Anda yang jadi korban.

Berikut delapan tempat menyimpan handphone yang harus Anda hindari:


1. Kantung celana belakang 

Banyak alasan mengapa menyimpan ponsel di kantung belakang adalah ide yang buruk. Yang paling utama, Anda akan sangat mudah lupa kalau sedang menyimpan ponsel di kantung belakang. Resikonya, ponsel akan rusak akibat tak sengaja terduduk, membuat panggilan tak sengaja atau bahkan bisa hilang tanpa sadar.

Menyimpan ponsel di kantung belakang juga bisa mengganggu sirkulasi Anda, sehingga Anda merasa sakit di bagian kaki dan perut.

2. Kantung celana depan

Menyimpan dikantung celana depan bisa membahayakan kaum pria. Ini karena studi membuktikan bahwa radiasi gelombang elektromaknetik yang dikeluarkan smartphone dapat berakibat negatif pada kualitas dan jumlah sel sperma pria. Resikonya akan meningkat seiiring semakin lamanya pria menyimpan ponsel di kantong celananya.

3. Bra

Meski tak semua ahli setuju dengan yang satu ini, sebagian peneliti memperingatkan kalau menyimpan ponsel dalam bra bisa meningkatkan resiko terserang kanker payudara.

4. Menempel di kulit

Saat berbicara di HP, cobalah untuk menjaga jarak setidaknya 0,5 hingga 1,5 cm dari wajah Anda. Ini karena bila Anda menempelkan wajah Anda ke ponsel, Anda akan mentransfer bakteri yang ada di ponsel. Radiasi elektromaknetik dari ponsel juga akan semakin kuat terserap kulit Anda.

5. Dibawah bantal

Cukup banyak alasan kenapa Anda dilarang menyimpan ponsel di bawah bantal. Radiasi yang dikeluarkan bisa membuat kepala Anda pusing, dan jika layar ponsel menyala setiap ada pemberitahuan masuk, produksi melatonin Anda akan terganggu. Jika Anda ingin tidur nyenyak, letakkanlah ponsel jauh dari kepala Anda.


6. Di pinggul Anda

Menurut peneliti, membawa ponsel dekat dengan paha atau pinggul dapat beresiko membuat tulang panggul Anda melemah, terutama saat jika membawanya dalam jangka waktu lama.

7. Di kereta bayi (Stoller)

Para ibu yang terburu-buru sering meletakkan begitu saja ponselnya kedalam stoller. Padahal, beberapa peneliti mengklaim tindakan tersebut sebenarnya dapat membuat bayi menderita beberapa gangguan, seperti ADHD dan hiperaktif.

8. Menempel di pengisi daya terlalu lama(Charger)

Meski meninggalkan ponsel dalam kondisi di cas semalaman tidak akan merusak ponsel Anda, kebiasaan ini ternyata dapat mengurangi efisensi baterai secara signifikan. Ia juga akan memperpenduk usia ponsel. Pastikan Anda mencabut daya segera setelah baterai penuh.

Beberapa tempat kadang memang tak bisa terhindarkan. Kuncinya adalah tidak menaruhnya terlalu lama di tempat-tempat terlarang tersebut.

Tuesday, May 22, 2018

5 Kebiasan Buruk yang Justru Baik Bagi Kesehatan

terutamasehat.blogspot.com - Tak peduli siapapun kita, setiap orang pasti punya kebiasaan buruk. Mulai dari yang suka buang sampah sembarangan, meja kantor suka berantakan, sampai pada hal yang kadang menjijikkan, buang angin sembarangan misalnya.

Meski begitu, ternyata tak semua kebiasaan buruk benar-benar berefek buruk. Ada beberapa kebiasaan yang malah mempunyai sisi positif. Orang yang suka mengunyah permen karet misalnya, meski tampak tak sopan bila sedang berada dalam sebuah pertemuan resmi, mengunyah permen karet ternyata mampu membuat seseorang menjadi lebih kreatif dan mampu berpikir cepat.


Dari sisi kesehatan pun, beberapa kebiasaan yang dianggap buruk di lingkungan sosial kita, ternyata punya dampak baik bagi kesehatan. Berikut beberapa contohnya.


5. Meludah

Meludah bisa terlihat menjijikkan, terutama jika Anda melakukannya di tempat umum. Meski begitu, saat Anda sedang berolahraga, meludah bisa membuat Anda lebih mudah bernapas.

Normalnya, kita bernapas lewat hidung, yang akan menghangatkan udara dan membuatnya lebih lembab, sehingga tubuh akan lebih efisien menyerap oksigen. Tapi ketika Anda berolahraga, kita seringkali bernapas lewat mulut dan ini  menyebabkan ludah makin banyak diproduksi sehingga mengganggu jalan napas.

Oleh karenanya, sangat normal membuang lendir berlebihan yang dihasilkan setelah berlari dengan cara meludahkannya. Contohnya adalah Anda bisa melihat para pemain sepak bola sering meludah saat bertanding.

4. Mengunyah Permen Karet

Selain efek membuat kita kreatif dan mampu berpikir cepat, mengunyah permen karet juga baik untuk kesehatan. Meski permen karet tak memiliki manfaat gizi, udah terbukti secara ilmiah bahwa dengan mengunyahnya Anda bisa mendapatkan manfaat lebih baik dibanding efek kafein pada kopi.

Permen karet akan membantu Anda menjadi fokus, mempertajam memori, mengurangi stes, dan menyeimbangkan horman Anda dengan merangsang peningkatan kadar kortisol.


3. Buang Angin 

Anda mungkin tak mengira, ternyata tubuh Anda mengeluarkan gas sekitar 14 kali sehari dan sekitar 3 - 5 kali selagi Anda tidur. Siklusnya, saluran pencernaan Anda mulai mulai memproduksi karbon dioksida dan metana sekitar 6 jam setelah makan dan kentut adalah mekanisme tubuh untuk menyingkirkannya.

Jika Anda mencoba menahan buang angin dalam waktu lama, maka dapat memicu sakit perut dan kembung.

2. Menggigit Kuku

Ketika Anda menggigit kuku Anda, Anda mengkonsumsi beberapa bakteri yang ada di kuku. Ini akan memerintahkan sistem kekebalan Anda untuk mulai memproduksi sel darah putih yang membantu melawan bakteri ini.

Tubuh Anda juga mencatat bakteri di dalam bank memorinya, jadi jika bakteri tertentu ditemukan untuk kedua kalinya, Anda akan memiliki limfosit yang mampu mengalahkannya.

1. Mengupil

Menjijikkan memang, namun senurut sejumlah penelitian, kebiasaan buruk ini sebenarnya mampu menolong meningkatkan sistem kekebalan tubuh karena ingus yang dimakan mengandung enzim musin yang dapat melawan bakteri. Saat upil termakan, ini akan memicu sistem kekebalan tubuh melepaskan sel darah putih untuk memerangi bakteri.

Tapi tetap saja, kebiasaan buruk yang satu ini tampak terlalu menjijikkan untuk diteruskan.

Sumber: https://brightside.me/wonder-curiosities/8-gross-habits-that-are-actually-good-509510/

Friday, May 18, 2018

Misteri Noda Darah di Langit-langit Kastil Kyoto

terutamasehat.blogspot.com - Kastil Fushimi di Kyoto adalah salah satu bangunan terakhir peninggalan zaman Sengoku (zaman negara-negara berperang), sebuah periode pada sejarah Jepang, dalam rentang pertengahan abad ke-15 hingga awal abad ke-17, yang ditandai dengan konflik militer berkepanjangan.  Era ini berakhir setelah Tokugawa Ieyasu berkuasa dan mendirikan Keshogunan Tokugawa serta menyatukan seluruh Jepang di bawah sistem feodal.


Bangunan indah ini menjadi lambang berakhirnya zaman Sengoku dan dimulainya zaman Edo yang termasyhur. Anehnya, di salah satu bagian langit-langit kastil yang megah ini, terdapat bercak noda darah yang berbentuk kaki manusia. Konon, bercak darah tersebut telah berumur 400 tahun.

Bahkan, beberapa kastil lain di kota Kyoto, Ohara, Yawata dan Uji ternyata juga memiliki bercak darah diatas langit-langitnya. Selain berbentuk tapak kaki, bercak darah tersebut juga berbentuk tapak-tapak tangan dan muncratan darah. Peristiwa apa yang sebenarnya terjadi hingga banyak bercak darah di langit-langit kastil Kyoto ini?

Menurut sejarah, bercak darah di langit-langit kastil-kastil ini ternyata berasal dari satu peristiwa di akhir zaman Sengoku. Sebelum Tokugawa Ieyasu berhasil menyatukan Jepang, Ia harus mengalahkan para pendukung Toyotomi Hideyori, seorang bocah 5 tahun pewaris Toyotomi Hideyoshi yang baru saha meninggal.

Cetakan tangan dari darah di Kuil Shodenji

Saat Hideyoshi meninggal pada tahun 1598, lima bupati yang ditunjuknya untuk memerintah atas nama putra kecilnya mulai berebut kekuasaan. Dari lima orang tersebut, Tokugawa Ieyasu adalah yang terkuat.

Ieyasu mendapat kesetiaan dari banyak Daimyo (Bangsawan feodal), yang tidak menyukai Hideyoshi. Tetapi Ishida Mitsunari, seorang daimyo yang kuat, menentangnya. Mitsunari bersekutu dengan para bupati lain dan merencanakan untuk menyerang.

Mitsunari mengumpulkan 40.000 prajuritnya dan berbaris menuju Kyoto untuk menguasai kastil Fushimi.  Kastil Fushimi yang dikuasai Tokugawa Ieyasu dikepung oleh pasukan Mitsunari. Ieyasu hanya menempatkan Torii Mototada, seorang samurai dan sekutu terpercaya Tokugawa ieyasu, untuk melindungi kastil. Istana Fushimi sengaja ditinggalkan pasukan Ieyasu dan hanya dijaga pasukan Torii Mototada untuk memancing penyerangan dari pasukan Mitsunari.

Langit-langit berdarah di Genk-An, Kyoto

Mototada sudah diperingatkan akan serbuan ini, namun meski hanya memiliki 2.000 pasukan, mototada memilih untuk tetap tinggal dan mempertahankan istana.

Selama dua belas hari berikutnya, garnisun Mototada bertahan dengan gagah berani dari serangan itu, sampai pengkhianatan dari orang dalam membuat pasukan Mitsunari berhasil menmbus benteng. Kebakaran melanda kastil, namun Mototada dan sisa 370 prajuritnya memutuskan untuk melakukan tindakan terhormat seorang samurai saat menghadapi kekalahan, mereka melakukan ritual Seppuku, bunuh diri. Dengan pedang mereka, para pejuang pemberani ini memotong perut dan organ dalam mereka hingga menyebabkan pendarahan hebat dan mati seketika.


Meskipun pengepungan kastil Fushimi dianggap sebagai pertempuran kecil, namun tindakan Torii Mototada memiliki dampak besar terhadap jalan sejarah Jepang.

Dalam minggu-minggu berikutnya, Tokugawa Ieyasu mengumpulkan 90.000 pasukan dan menantang Ishida Mitsunari untuk berperang habis-habisan di Sekigahara. Perang akhirnya dimenangkan Tokugawa, ini juga sebagai penanda kemenangan terakhir Tokugawa Ieyasu atas semua pesaingnya. Dengan ditaklukkannya Mitsunari, Tokugawa Ieyasu menjadi Shogun pertama dari keshogunan Tokugawa. Keluarganya memerintah Jepang selama 268 tahun kedepan.

Percikan darah di kuil Shoden-ji

Di tahun 1623, Ieyasu merenovasi Kastil Fumishi yang rusak berat akibat kebakaran. Bagian-bagian kastil yang selamat dari kebakaran dikumpulkan dan digunakan kembali. Salah satu bahan yang dapat diselamatkan adalah papan-papan lantai dimana Torii Mototada dan anak buahnya melakukan bunuh diri massal agar terhindar dari penangkapan. Darah mereka telah meresap begitu dalam ke kayu hingga bercak tapak kaki dan tangan serta muncratan darah permanen menempel di papan-papan itu.

Untuk menghormati pengorbanan mereka yang gagah berani, papan-pahan tersebut disatukan dan dijadikan langit-langit kastil. Papan-papan lainnya dikirim ke berbagai istana dan kuil di Kyoto. Mereka dikenal sebagai Chitenjo, atau langit-langit darah. Anda dapat dengan jelas melihat jejak kaki dan cetakan tangan di papan.

Kastil Fumishi, Kyoto

Bagi Anda yang tertarik berkunjung, kuil-kuil di mana Anda dapat melihat langit-langit darah adalah, Genkoan, Shodenji, Yogenin, dan Myoshinji di pusat Kyoto, Hosenin di daerah Ohara, Jinouji di Yawata, dan Koshoji di Uji.

Thursday, May 17, 2018

Donorkan Darah 'Ajaib' Sepanjang Hidup, Pria ini Selamatkan 2,4 Juta Nyawa Bayi

terutamasehat.blogspot.com - Pada tahun 1951, seorang anak berusia 14 tahun bernama James Harrison dari Australia terbangun setelah menjalani operasi besar. Dokter mengambil salah satu paru-parunya dan membuatnya harus terbaring di rumah sakit selama 3 bulan penuh.

Selama masa sulit tersebut, Harrison mengetahui kalau ia bisa tetap bertahan hidup berkat transfusi darah dalam jumlah besar yang ia terima selama sakit. Dari sinilah ia berjanji untuk mendonorkan darahnya sendiri agar bisa menolong orang lain.


Undang-undang Australia sebelumnya mengharuskan donor darah berusia setidaknya 18 tahun, alhasil ia harus menunggu 4 tahun lagi untuk melaksanakan janjinya. Setelahnya, ia mendonorkan darahnya secara teratur ke Palang Merah Australia selama 60 tahun. Belakangan diketahui ia ternyata memiliki darah ajaib. Palang Merah memperkirakan Harrison telah menolong nyawa jutaan orang dengan darahnya.

Segera setelah Harrison menjadi pendonor, dokter memberitahunya kalau darahnya ternyata menjadi kunci dari penyembuhan penyakit mematikan. "Di Australia, hingga akhir tahun 1967, ribuan bayi meninggal setiap tahunnya, dokter tak tahu penyebabnya, dan ini sangat menyakitkan," Jemma Falkenmire dari Bagian Pelayanan Donor Darah Palang Merah Australia menceritakan kepada CNN. "Para ibu mengalami banyak keguguran dan bayi dilahirkan dengan kerusakan otak."

Belakangan diketahui penyebab dari hal mengerikan ini adalah terkait dengan penyakit rhesus, kondisi dimana darah wanita hamil mulai menyerang sel darah bayi dalam kandungan.


Panyakit rhesus terjadi saat wanita hamil yang memiliki darah rhesus negatif (RhD negatif) mengandung bayi yang memiliki rhesus positif (RhD positif), yang dibawa dari ayahnya. Jika si ibu sensitif terhadap darah rhesus positif, biasanya selama kehamilan dengan janin yang memiliki rhesus positif, tubuh ibunya akan menghasilkan antibodi yang menghancurkan sel-sel darah 'asing' si bayi.

Ajaibnya, para dokter menemukan ternyata darah Harrison memiliki antibodi langka yang dapat mencegah ibu dengan darah rhesus negatif menghasilkan antibodi RhD selama kehamilannya. Temuan di tahun 1960-an ini kemudian dikembangkan menjadi suntikan yang disebut suntikan Anti-D.

Sampai saat ini dokter masih bingung mengapa Harrison memiliki golongan darah yang sangat langka ini. Perkiraan mereka ini berhubungan dengan transfusi darah yang ia terima ketika ia berusia 14 tahun. Palang Merah Australia juga memperkirakan hanya ada tak lebih dari 50 orang di Australia yang memiliki darah antibodi ini.

"Setiap kantong darah sangat berharga, tapi kantong darah milik James sangat luar biasa. Setiap suntikan Anti-D yang pernah dibuat di Australia berasal dari James." Ungkap Falkenmire. "Dan lebih dari 17% wanita Australia beresiko terserang penyakit Rhesus, James telah menolong banyak nyawa." Tepatnya sekitar 2,4 juta nyawa bayi telah tertolong.


Dikenal sebagai "Pria Bertangan emas," James Harrison telah menyumbangkan 1.173 plasma darahnya, 1.163 dari tangan kanannya dan 10 dari lewat pembuluh tangan kiri.

"Aku akan terus mendonorkan darahku andai mereka memperbolehkannya." Tapi kini Harrison telah melampui batasan usia yang diperbolehkan untuk mendonorkan darah. Dokter tak lagi memperbolehkan James melakukan donor mengingat usia dan kesehatannya. Pada Jum'at tanggal 11 Mei 2018 kemarin, James melakukan donor darah terakhirnya. Ia dianugerahi Medal of Order dari pemerintah Australia pada tahun 1999.

Wednesday, May 16, 2018

5 Tipe Cara Asuh Orangtua yang Merusak Mental Anak

terutamasehat.blogspot.com - Bagaimana hubungan terhadap orangtua akan mempengaruhi kita sepanjang hidup dan membentuk kepribadian, kebiasaan, dan kepercayaan diri. Jika cukup beruntung, orangtua akan memberikan pengaruh positif pada kehidupan kita, namun jika tidak, maka yang terjadi adalah sebaliknya. Pertanyaannya, apa yang akan terjadi jika kita tumbuh dalam rumah bersama orangtua 'bermasalah'?

Dr. Terri Apter, seorang psikolog dan pengarang buku 'Difficult Mothers: Understanding and Overcoming Their Power', telah banyak meneliti tentang para orangtua bermasalah. Dalam bukunya, ia mendefenisikan lima tipe orangtua yang bisa merusak mental anak dan bagaimana cara mengubah dampak negatif yang mereka tinggalkan menjadi energi positif.


Para orangtua yang memiliki anak kecil juga akan menemukan bahan menarik. Pengetahuan ini akan mencegah orangtua membuat banyak kesalahan ketika membesarkan anak. Memungkinkan mereka untuk bisa membesarkan anak yang sehat, sukses dan bahagia.

1. Orangtua pemarah

Setiap orangtua biasanya akan makin mudah marah dari waktu ke waktu, terutama saat ia sedang capek atau stress, atau ketika anak sedang dalam bahaya dan ia harus memperingatkan sang anak, atau ketika ada pelajaran hidup yang harus diajarkan dengan tegas.

Meski tak ada anak yang suka dimarahi, biasanya kemarahan orangtua yang sesekali takkan merusak hubungan. Masalah dimulai saat sang orangtua terus-terusan marah dan menggunakan kemarahannya untuk mengendalikan keluarganya.

Saat kemararahan secara terus-menerus menghantui mereka, anak-anak akan menjadi selalu awas dan bersiap menghadapi amukan emosional orangtua selanjutnya. Dalam jangka panjang, situasi tertekan ini dapat menyebabkan kerusakan fisik pada otak anak. Ketika ia selalu dibawah stres terus-menerus, otak mereka akan menghasilkan lebih sedikit koneksi mental yang diperlukan untuk pengaturan emosi.

Konsekuensinya, anak-anak tak mampu untuk menenangkan diri dan mengendalikan reaksi mereka. Selain itu, jika masalah ini tak segera diatasi, akan terbawa hingga dewasa. Bahkan, banyak orang dewasa mengaku mereka masih gugup saat melihat orangtuanya marah dan tumbuh dengan perasaan bahwa semua yang mereka lakukan selalu salah.

Orang-orang ini akhirnya akan menjadi appeasers (penyenang) yang akan melakukan apa pun untuk menyenangkan orang lain. Jika ini terjadi pada diri Anda, keuntungannya adalah Anda akan banyak disenangi orang karena Anda tahu cara menenenangkan seseorang saat dalam situasi memalukan.

Namun, jangan biarkan kecenderungan Anda untuk membantu dan menolong orang lain membuat Anda selalu harus tampak seperti pertemanan sejati. Anda harus membiarkan orang lain melihat pribadi Anda yang sebenarnya, pribadi yang Anda sembunyikan agar tidak membuat marah orang lain.

2. Orangtua Pengendali

Orangtua pengendali akan mencoba mengontrol seluruh aspek kehidupan sang anak, sampai titik dimana mereka akan memberi tahu apa yang harus anak lihat, bagaimana merasakan dan apa yang harus diinginkan.

Dalam hubungan yang sehat antara orangtua dan anak, kontrol digunakan untuk membentuk nilai-nilai umum dan sarana penyampai aturan yang tegas. Tapi pada saat yang sama, orangtua harus tetap mendengarkan kebutuhan anak dan menghargai kemampuan anak untuk membuat keputusan sendiri.

Di sisi lain, orangtua pengendali punya kecenderungan menjadi penyampai pesan merusak seperti, "Ibu tahu persis apa yang kamu butuh dan apa yang kamu tak butuh", atau, "Kamu harus jadi orang seperti yang Bapak mau dan itu lebih penting dari yang kamu mau." Orangtua jenis ini melihat diri mereka sebagai penguasa tunggal dari pikiran anak mereka.

Anak yang selalu mendengar kata "Ibu selalu benar" akan menjadi anak yang tak percaya pada apa yang sebenarnya mereka inginkan dan butuhkan serta menjadi tak mengerti akan potensi dirinya. Bahkan untuk membuat sebuah keputusan sederhana untuk mereka sendiri, akan membuat mereka selalu was-was. Anak akan menjadi lebih sering berbohong hanya untuk menyenangkan orangtuanya.

Jika Anda merasa menderita situasi seperti ini dimasa lalu, ketahuilah bahwa pengalaman tersebut tetap ada hikmahnya. Saat ini Anda mungkin menjadi pribadi yang selalu penuh pertimbangan dan selalu berhati-hati sebelum mengungkapkan sesuatu kepada orang lain, yang mungkin akan tidak setuju dengan Anda dan menyeret Anda kedalam perdebatan yang tak perlu.

Namun, bahkan saat telah dewasa dan jauh dari orangtua, Anda mungkin masih membawa banyak bekas luka masa kecil. Jika Anda bisa berbagi pengalaman dengan seseorang yang Anda sayangi (atau pada seorang psikolog), kemungkinan besar Anda bisa menemukan beberapa hal bermasalah yang memengaruhi kepribadian dewasa Anda.

Disarankan, Anda bisa membuat daftar semua hal yang Anda anggap menarik dan mengubahnya menjadi daftar keinginan yang bisa Anda lakukan kedepan (tentu saja hal-hal yang bersifat positif). Ini berguna untuk mengatasi rasa selalu dikendalikan dan dibungkam. Anda akan merealisasi dan mengekspresikan keinginan diri sendiri.



3. Orangtua Narsistis

Narsis membuat orang kehilangan empati pada orang lain dan menjadi pribadi yang egois. Karenanya, ketika gangguan mental ini terjadi pada orangtua, anak-anak dari orangtua narsistis biasanya menderita kurangnya ekspresi emosional dan kurang kasih sayang. Dua hal yang penting bagi perkembangan kepribadian anak.

Orangtua jenis ini selalu melihat seseorang yang butuh perhatian malah dianggap sebagai pesaing. Sebagai contoh, anak yang mengeluh capek akan direspon dengan perkataan, "Jangan mengeluh capek, Ibu juga bekerja sepanjang hari, kamu itu tidak tahu arti capek."

Cara berpikir yang egosentris  ini membuat para orangtua melihat anaknya seperti refleksi dirinya sendiri dan karenanya, mereka harus menjadi yang terbaik dalam segala hal agar bisa sebanding dengannya. Ini menciptakan situasi yang membingungkan bagi anak yang terus-menerus berada dibawah tekanan. Mereka seakan terus memberi makan ego orangtuanya dengan harapan menjadi anak yang luar biasa dan sempurna.

Orangtua narsis memuja perhatian dan kekaguman, sesuatu yang berasal dari harga diri yang rendah, tapi tak peduli seberapa keras anak berusaha menyenangkan mereka, mereka akan selalu merasa tidak puas.

Orang narsis biasanya tak punya banyak hubungan baik dengan orang lain, karena ego mereka yang sering tersakiti oleh hal-hal sepele, mereka dengan sangat mudah memutuskan hubungan dengan teman-temannya atau men'judge' orang lain dengan tujuan menyakiti sebagai bentuk balas dendam.

Anak-anak yang tumbuh dalam situasi ini sering takut hubungan mereka dengan orangtua dapat rusak setiap saat, sehingga mereka sangat takut membuat orangtuanya tersinggung.

Jika Anda tumbuh dengan orangtua narsis, kelebihan yang Anda miliki dalam hidup adalah Anda memiliki kemampuan diplomasi yang ulet dan penyabar dalam mengejar tujuan yang sulit, tanpa mau menyerah pada diri sendiri. Di sisi lain, ada kemungkinan karena Anda terbiasa dengan perilaku ini, Anda tidak bisa menghargai pencapaian Anda atau Anda akan meninggalkan peluang untuk mencoba hal-hal baru karena takut takkan berhasil dengan suasana baru tersebut.

Untuk membantu mengatasi hal ini, dan untuk mencapai tingkat kepuasan hidup yang lebih dalam, buatlah daftar semua hal yang telah Anda capai dalam hidup Anda, hal-hal yang membuat Anda merasa puas dan belajarlah mensyukuri pencapaian Anda tersebut.

4. Orangtua yang Iri Hati

Kebanyakan orangtua akan senang melihat anaknya bahagia, tapi bagi tipe orang tua pencemburu, kesuksesan anak malah menjadi pemicu permusuhan.

Seorang anak yang pulang dari sekolah dengan kabar baik sambil berharap akan mendapat hadiah senyuman di wajah orangtuanya akan menjadi kecewa bila memiliki orangtua tipe ini. Orangtuanya malah akan memasang wajah tak puas sambil marah, "Suatu hari nanti kamu akan mengerti kalau kamu itu tak sehebat yang kamu kira."

Dalam kasus yang tak terlalu ekstrim, orangtua awalnya akan terlihat antusias namun setelah beberapa menit akan mengubah nadanya dan fokus pada menurunkan keberhasilan anak dengan berkata, "Kamu mulai banyak ngomong, sekarang tolong diam," atau "Ok, Bapak sudah dengar. Jangan terlalu pamerlah."

Alih-alih membangun kepercayaan diri anak dan menunjukkan potensi mereka, orangtua yang cemburu malah mengabaikan perasaan bangga anak yang seharusnya mereka rasakan. Orangtua jenis ini memandang anak dan dalam kepalanya berpikir , "mengapa dia bisa begitu bahagia sementara aku tidak," atau, "mengapa dia punya peluang untuk sukses sementara aku harus terus-menerus kecewa."

Yang terjadi pada akhirnya, anak akan belajar bahwa hal-hal yang baik yang terjadi dalam hidupnya ternyata dapat menyakiti orang lain, terutama orang yang dekat dengannya dan yang sebenarnya ingin dia bahagiakan.

Iri hati yang dimiliki orangtua sering muncul ketika anak mencapai usia remaja dan mulai menemukan dunia untuk dirinya sendiri. Bukannya melihat anak itu sebagai sumber kebanggaan dan bersukacita atas fakta bahwa anaknya telah berkembang, orangtua yang pencemburu merasa seolah-olah mereka dapat membuat hubungan yang nyaman dan aman jika anak punya harga diri yang lebih rendah dari orangtuanya.

Jika tipe orangtua ini terdengar akrab di telinga Anda, pengalaman ini sebenarnya juga punya hikmah. Ada peluang besar Anda telah belajar untuk mengabaikan orang yang dengki dengan Anda dan Anda tahu cara menjauhinya. Anda juga bisa menjadi tipe orang yang berjuang untuk keunggulan karena didorong oleh ketidakpuasan orangtua Anda.

Tetapi jika Anda masih berusaha menyenangkan dan membuktikan diri kepada mereka, ingatlah bahwa orangtua Anda tidak akan pernah puas dan tidak ada yang dapat Anda lakukan untuk mengubahnya.

Selain itu, banyak penelitian menunjukkan bahwa mengejar persetujuan orang lain hanya akan menghalangi kebahagian kita sendiri. Sebaliknya, Ambillah kekuatan dan energi dari sesuatu yang Anda hargai dalam diri Anda dan cobalah untuk tidak selalu memperhatikan pendapat orang lain.

5. Orangtua yang tidak hadir secara emosional

Seringkali hasil dari depresi, atau narkoba dan kecanduan alkohol, orangtua akan menjadi tak hadir secara emosional bagi anak-anaknya, dan ini akan mengarah menjadi hubungan bermasalah antara orangtua dan anak. Orang tua yang tak punya perasaan emosional pada anak dalam jangka panjang memiliki dampak negatif yang merusak pada otak anak.

Bagi seorang ibu, hubungan emosional yang erat dengan bayi akan membantu perkembangan sistem otak anak dalam mengendalikan emosi, pikiran, organisasi dan perencanaan, dan meningkatkan perkembangan reseptor kortisol di otaknya, yang berfungsi sebagai pertahanan menghadapi tekanan stres. Ketika koneksi emosional terputus, perkembangan sistem ini akan berkurang drastis.

Anak-anak yang tumbuh dengan orangtua yang tak hadir secara emosional (yang berasal dari depresi misalnya), akan melihat bahwa merekalah yang memainkan peran sebagai pelindung dan penghibur dalam kehidupan orangtuanya. Mereka akan merasa bersalah saat mereka dalam situasi bahagia sementara orangtuanya tidak, dan karenanya akan terus berusaha menebusnya.




Jika kehidupan Anda seperti ini, perasaan kesedihan atau kebahagiaan mungkin tampak ekstrim dan beresiko. Anda mungkin juga cenderung percaya bahwa kebutuhan orang lain lebih penting daripada kebutuhan Anda sendiri. Anda merasa harus selalu bersikap dewasa dan tidak dapat mempercayai orang lain.

Yang harus mulai Anda lakukan adalah Anda harus menerima kenyataan bahwa Anda sekarang sudah dewasa dan mulai mempertanyakan cara Anda berperilaku saat ini. Singkirkan rasa bersalah yang Anda rasakan ketika orang lain disekitar Anda tidak bahagia.

Pada saat Anda memahami bahwa Anda tidak harus selalu bertanggung jawab atas perasaan orang lain, Anda akan memulai satu bab baru dalam kehidupan Anda dimana akan ada ruang untuk pengalaman baru yang Anda dan orangtua inginkan dan alami.

Memperbaiki pengalaman masa kecil dengan menjadi orangtua


Kasus-kasus yang kita bahas mungkin tampak terlalu ekstrim, dan memang cara asuh tersebut tak biasa. Saat ini para orangtua telah makin sadar tentang cara membesarkan anak yang bahagia dan sehat, dan mungkin orangtua Anda juga membesarkan Anda dengan cara yang baik sehingga Andapun tahu cara membesarkan anak-anak Anda.

Tapi jika Anda merasa bahwa Anda tumbuh bersama orangtua yang merusak mental Anda, pahamilah bahwa Anda dapat mengubah masa kini dan masa depan, namun Anda tidak dapat mengubah masa lalu.

Jika Anda baru menjadi orangtua, ambillah pengalaman dan kesempatan ini untuk berubah dan ciptakan keluarga yang benar-benar berbeda. Jagalah perasaan dan perilaku Anda untuk memastikan anak-anak Anda tidak menderita seperti Anda, dan jadikanlah pengalaman suram masa kecil Anda sebagai pelajaran berharga untuk mendidik anak-anak Anda dengan benar.
Videos